Pentingnya Percaya Kepada Kristus dan Taat Terhadap Firman Allah : Studi Eksposisi Ibrani 2:1-4
DOI:
https://doi.org/10.61132/pengharapan.v2i1.659Keywords:
Faith, Obedience, God's Word, Christ, Salvation, Hebrews 2:1-4Abstract
This research examines the significance of faith in Christ and obedience to God's word based on Hebrews 2:1-4. This passage delivers a strong warning not to overlook the extraordinary salvation revealed through Jesus Christ. The study seeks to explore the theological meaning and practical application of this message in the lives of believers, employing a hermeneutical method to thoroughly analyze the text, considering the historical, cultural, and theological contexts of the Letter to the Hebrews. The findings indicate that Hebrews 2:1-4 conveys a crucial message to humanity to attentively heed the Gospel and avoid influences that might lead them away from the truth. The passage highlights three key points: first, the supremacy of Christ as the ultimate revelation of God; second, the severe consequences of neglecting the salvation offered through Him, which is reinforced by signs, wonders, and the gift of the Holy Spirit, validating the authority of the Gospel. Moreover, the study stresses the need for an active response from believers to God's word through strong faith and consistent obedience. The conclusion reveals that faith in Christ and obedience to God's word are not only the foundational aspects of spiritual life but also an ethical response to the gift of salvation. In practical terms, Christians are encouraged to renew their commitment to living in accordance with God's word as a way to honor the redemptive work of Christ. This research contributes to the understanding of Christian theology and its relevance to daily life.
References
Adi Saingo, Y. (2023). Internalisasi nilai-nilai karakter religius melalui pembelajaran pendidikan agama Kristen di SD Inpres Lili. Apostolos: Journal of Theology and Christian Education, 3(1), 1–14.
Alexander, D. (1987). Gerakan mengasihi firman Allah. Yogyakarta: ANDI.
Ali, F., Zuhdi, M., & Mudzakir. (2024). Peran agama dalam perubahan sosial masyarakat. Rayah Al-Islam, 8(1), 286–295. https://doi.org/10.37274/rais.v8i1.930
Amir Hamzah. (2019). Metode penelitian kualitatif. Malang: CV. Literassi Nusantara Abadi.
Firdausi, N. I. (2020). Analisis struktur kovarians terhadap indikator kesehatan pada lansia yang tinggal di rumah dengan fokus pada persepsi kesehatan subjektif. Kaos GL Dergisi, 8(75), 147–154.
Gereja. (n.d.). Firman Tuhan Harian. Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa.
Graham, B. (2002). Bagaimana dilahirkan kembali. Bandung: Lembaga Literatur Babtis.
Gulo, R. P., & Hia, Y. (2024). Logika relevans dan apologetika Kristen: Membangun argumen yang logis dan pasti. MEDIA: Jurnal Filsafat dan Teologi, 5(2), 235–251. https://doi.org/10.53396/media.v5i2.325
Gulo, R. P., & Tapilaha, S. R. (2024). Reforming Christian religious education: Integrating spirituality and critical reasoning in the digital era. Didaché: Journal of Christian Education, 5(2), 105–123. https://doi.org/10.46445/djce.v5i2.837
Ismail, J. K. (2024). Pedagogis Imitatio Paulus. Jawa Barat: Penerbit Adab.
Kartika, B., & Stevanus, K. (2023). Menggagas kasih Allah sebagai dasar penginjilan gereja masa kini menurut Roma 5:8–11. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 6(1), 130–148. https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.393
Kristian, A. B. (2019). Makna iman dalam Perjanjian Baru. Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan, 3(2), 27–33. https://doi.org/10.51730/ed.v3i2.14
Manullang, L., Simamora, M., Sitompul, K. G., Sitompul, L., Situmorang, L., & Nababan, D. (2022). Pembentukan karakter generasi milenial: Upaya mendidik dan mendewasakan. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 1(4), 61–71. https://doi.org/10.35931/pediaqu.v1i4.33
Marie Claire, & Pareira, B. A. (1997). Tafsiran Alkitab Kitab Mazmur 1–72. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Mudak, S. (2017). Makna doa bagi orang percaya. Missio Ecclesiae, 6(1), 97–111. https://doi.org/10.52157/me.v6i1.70
Nggebu, S. (2023). Konsep kenosis Yesus Kristus dalam Filipi 2:1–11 sebagai norma dasar spiritualitas Kristen. Integritas: Jurnal Teologi, 5(1), 1–17. https://doi.org/10.47628/ijt.v5i1.132
Nicolas, D. G. (2021). Analisis Taurat sebagai hukum Allah dan hubungannya dengan kehidupan umat Allah dalam Perjanjian Baru. Syntax Fusion: Jurnal Nasional Indonesia, 1(7), 111–118.
Padakari, S. L., & Korwa, F. (2025). Spiritualitas kontekstual: Model pendidikan iman Kristen dalam menjawab tantangan generasi Z. Imitatio Christo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 16–29.
Paparang, S. R. (n.d.). Jukstaposisi hukum Allah: Mosaik ajaran Yesus dalam Matius 22:37–40.
Saledok, J., Parinsi, N., & Labito, A. M. (2023). Analisis kemauan pemuda untuk memimpin ibadah di Jemaat Filadelfia Babang. TEVUNAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 1(2), 137–150. https://doi.org/10.59361/tevunah.v1i2.14
Sumiwi, A. R. E. (2018). Pembaharuan pikiran pengikut Kristus menurut Roma 12:2. Jurnal Teologi Berita Hidup, 1(1), 46–56. https://doi.org/10.38189/jtbh.v1i1.4
Sutriatmo, S. (2022). Konsep keselamatan di dalam Yesus: Ketaatan pada firman versus ketaatan pada perbuatan. Jurnal Teologi Berita Hidup, 4(2), 358–378.
Yuliana, D., & Gulo, R. P. (2024). Evolusi metode pengajaran pendidikan agama Kristen: Menyeimbangkan tradisi iman dan teknologi masa depan. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 6(2), 167–181. https://doi.org/10.35909/visiodei.v6i2.532
Zai, E., Zega, Y. A., & Zai, N. (2023). Implementasi pendidikan agama Kristen melalui family education. Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 5(1), 125–137.
Zai, N., & Gulo, J. (2025). Panggilan Kristen dalam politik: Melayani dengan integritas dan kasih. Imitatio Christo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 30–45.
