Membedah Syirik : Bahaya Tersembunyi Yang Mengancam Umat Manusia
DOI:
https://doi.org/10.61132/karakter.v2i1.369Keywords:
Shirk, Dissect, Hidden dangers, Threats, MankindAbstract
Shirk, the sin of associating partners with Allah, poses a significant threat to the foundation of faith among Muslims. In the Qur'an, shirk is described as the greatest sin that will not be forgiven except through sincere repentance. This article aims to explore the concept of shirk, define its various forms, and provide examples of major (akbar) and minor (ashgar) shirk. Using a qualitative approach, this research analyzes Islamic literature and Qur'anic verses to examine the impact of shirk on the spiritual and moral lives of Muslims. The findings indicate that shirk can damage an individual's relationship with Allah and threaten moral integrity. In modern contexts, shirk may also manifest in subtle forms, such as materialism. Education on Tawhid, emphasizing the oneness of Allah, is crucial in preventing shirk. This study seeks to raise awareness about the dangers of shirk and the importance of maintaining pure faith. With a better understanding of shirk, it is hoped that individuals can avoid such practices and align their lives with Islamic teachings.
References
Aini, H. N., & Effane, A. (2023). Urgensi manajemen keuangan dan model penganggaran pendidikan. Karimah Tauhid, 2(1), 125–134.
Amri, M. S., & Tulab, T. (2018). Tauhid: Prinsip keluarga dalam Islam. Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam, 1(2).
Ayu, C., Sari, W., Hafsyah, N., Fazela, K., & Nayla, P. (2024). Pemahaman pentingnya tauhid dalam kehidupan umat Islam. 293–305.
Billa, D. S. (2023). Kajian tentang syirik dalam perspektif hadis. Gunung Djati Conference Series, 23, 101–112.
Dewi, S. N., Pinasti, J., Rahmadani, D., & Rahman, Muhammad Aldi, W. (2024). Syirik dan dampaknya bagi kehidupan manusia. 2(1).
Faturrchman Saleh, Fauzan Mubarok, Muhammad Nabil Ayussi, Wahyu Rayan Kenedi, W. (2024). Lemahnya pengetahuan dan penerapan ilmu tentang bahayanya syirik bagi kehidupan. 2(1).
Khaerunisa, H., & others. (2023). Pembelajaran inklusif: Membangun kesetaraan di dalam kelas pada masa pencabutan PPKM. Karimah Tauhid, 2(5), 2234–2244.
Mualif, A., Fitri, A., Tauhid, Z., & Wismanto, W. (2024a). Pengembangan masyarakat Muslim yang harmonis melalui pendidikan berbasis Sunnah di era disrupsi. Journal of Education Research, 5(2), 2450–2457. https://doi.org/10.37985/jer.v5i2.1260
Wahab Syakhrani STAI Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, A. (2023). Perdebatan aspek-aspek ketuhanan dalam teologi Islam dan kaitannya dengan kalimat tauhid (Analisis terhadap tiga mazhab besar teologi klasik; Mu’tazilah, Asyariyah, dan al-Maturidiyah). Agustus, 3(2), 2809–3712.
Wismanto Abu Hasan. (2016). Kitabut tauhid “Esa-kanlah aku.” Nasya Expanding Manajemen.
Wismanto Abu Hasan. (2018). Syarah kitab empat kaidah dasar memahami tauhid dan syirik (1st ed.). Cahaya Firdaus.
Wismanto, Alhairi, Lasmiadi, A. Mualif, A. (2023). Aktualisasi peran guru aqidah akhlak dalam mengembangkan karakter toleransi peserta didik pada sekolah dasar Islam Ar-Rasyid Pekanbaru. 4(4), 1625–1633.
Wismanto, Nova Yanti, Yapidus, Hamdi Pranata, D. (2022). Mitra PGMI: Pengembangan bahan ajar mata kuliah aqidah untuk mahasiswa pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Muhammadiyah Riau. Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI, VIII, 50–59.
Wismanto, W., Yanti, N., Yapidus, Y., Pranata, H., & Deprizon, D. (2023a). Pengembangan bahan ajar mata kuliah aqidah untuk mahasiswa pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Muhammadiyah Riau. Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI, 9(1), 16–27. https://doi.org/10.46963/mpgmi.v9i1.820
Wismanto, W., Yanti, N., Yapidus, Y., Pranata, H., & Deprizon, D. (2023b). Pengembangan bahan ajar mata kuliah aqidah untuk mahasiswa pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Muhammadiyah Riau. Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI, 9(1), 16–27. https://doi.org/10.46963/mpgmi.v9i1.820
Wismanto, Zuhri Tauhid, A. Z. (2023). Upaya pencegahan budaya syirik di media sosial melalui pendidikan Islam berbasis Al Islam Kemuhammadiyahan. 12, 338–350.
