Ghibah dalam Perspektif Hadis
DOI:
https://doi.org/10.61132/karakter.v2i2.564Keywords:
Backbiting, Of Hadith, The SinsAbstract
This article discusses backbiting in the perspective of hadith. Every human being is required to always do good, be kind, not to hurt people, or to gossip about others. But in reality backbiting seems to have become commonplace in today's society and can cause tension in a society, namely dialogue about other people or negative stories about someone and in religious (Islamic) language it is called backbiting. This study aims to discuss backbiting according to the hadith perspective. This study uses a qualitative approach by applying the thematic method. The formal object of this research is the definition and prohibition of backbiting which are formulated based on hadith themes. The material object of this research is the case. The prohibition of backbiting in the hadith above aims to maintain harmony in social life. The results of this study indicate that hadith themes can be formulated within the theoretical framework of curiosity from a hadith perspective. The discussion of this study explains that curiosity is relevant to aspects of positive mental health and one's well-being which includes digging for information, exploration, asking anyone who can fulfill one's curiosity about something he feels he needs.
References
Abdul Choliq. (2015). Dakwah melalui media sosial Facebook. Jurnal Dakwah Tabligh, 16(2), 170–187.
Abdullah Gymnastiar. (2017). Bahaya lisan. Emqies Publishing.
Ach Puniman. (2018). Keutamaan menjaga lisan dalam perspektif hukum Islam. Jurnal Yustitia, 19(2).
Adang Hambali, Asti Meiza, & Irfan Fahmi. (2015). Faktor-faktor yang berperan dalam kebersyukuran (gratitude) pada orangtua anak berkebutuhan khusus perspektif psikologi Islam. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 94–101.
Ade Afriansyah. (2017). Konsep pemimpin ideal menurut Al-Ghazālī. NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 1(2), 82–94.
Ahmad Kundori. (2023). Pendidikan multikultural menurut Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 11-13. Al-Muharrik, 1(1), 62–71.
Alwazir Abdusshomad. (2021). Gaya hidup nongkrong di kafe dan perilaku gosip sebagai kontrol sosial. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 16(1), 57–68.
Amran Amran. (2020). Etika berkomunikasi perspektif hadis. Wasatiyah: Jurnal Hukum, 1(2), 25–38.
Anto Sugianto. (2023). Resiliensi terhadap ideologi radikalisme di Pesantren Darussalam Lirboyo Kediri. In Indonesian Proceedings and Annual Conference of Islamic Education (IPACIE), II, 105–126.
Ashari Mahfud, & Diah Utaminingsih. (2019). Meningkatkan kualitas minds-skill konselor Islami dengan menjaga kondisi hati. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 4(2), 124–135.
Binti Qumairoh, & Mimi Maolani. (2021). Pesan dakwah Gus Mus dalam acara Percik tahun 2017–2019. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 12(2).
Faizul Nizar Anuar, Fauziah Ahmad, & Sabariah Mohamed Salleh. (2018). Meme sebagai seloka persendaan dan parodi: Impak dimensi sosiobudaya. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 34(1), 75–96.
Fathul Amam. (2021). Gibah dalam perspektif hadis.
Fitri Fatuma, & Ali Zaenal Arifin. (2022). Makna Qolbun Salim dalam Al-Qur’an (Kajian tahlili QS. Asy-Syu’ara Ayat 88-89 dan QS. As-Saffat Ayat 83-84 dalam Tafsir Ruh Al-Ma’ani karya Al-Alusi). Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 2(1), 1–14.
Herlina Herlina, & Novi Yanti. (2022). Kajian pengaruh psikologi terhadap kesehatan manusia. AFoSJ-LAS (All Fields of Science Journal Liaison Academia and Society, 2(4), 43–49.
Jarman Arroisi. (2022). Konsep harga diri: Studi komparasi perspektif psikologi modern dan Islam. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 27(1), 89–106.
Khusnul Khatimah, & Arham Hadi Saputra. (2021). Fitnah dan ghibah. Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 3(2), 149–158.
La Adi. (2022). Pendidikan keluarga dalam perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Ar-Rasyid, 7(1), 1–9.
Meti Hendayani. (2019). Problematika pengembangan karakter peserta didik di era 4.0. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 183.
Muhammad Hafidz Ilmi. (2021). Peribahasa urang Banjar perspektif Islam dalam menangkal hoax dan ujaran kebencian di media sosial. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 20(2), 13–26.
Musyfikah Ilyas. (2018). Ghibah perspektif sunnah. Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam, 5(1), 141–159.
Nelly Azizah. (2018). Kajian buruk sangka dan ghibah bagi kesehatan tubuh manusia (Telaah konsep getaran dan gelombang). Jurnal Unsiq, 1.
Nurrul Khasanah, et al. (2021). Pentingnya etika berbicara dalam perspektif Islam bagi mahasiswa millenial. Jurnal Abdimas Indonesia, 1(4), 27–34.
Ridwan Abdullah Sani. (2022). Sains berbasis Alquran (Edisi Kedua). Bumi Aksara.
Rysal Aprilianto. (2022). Dampak pernikahan berbeda suku terhadap keharmonisan dalam rumah tangga di Desa Bamban Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri.
Shofiyatul Azmi. (2016). Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu pengejawantahan dimensi manusia sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan makhluk religi. Likhitaprajna, 18(1).
Syamsul Rizal Mz. (2018). Akhlak Islami perspektif ulama salaf. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 67–100.