Gerakan Oikumene di Indonesia dan Tantangan Lintas Agama
DOI:
https://doi.org/10.61132/sukacita.v2i1.538Keywords:
Ecumenical Movement in Indonesia, Interfaith Challenges, MovementAbstract
The ecumenical movement in Indonesia was born as a response to the biblical call to realize the unity of Christians, especially in the context of cultural, ethnic and religious diversity. As a country with high plurality, Indonesia is a fertile and challenging field for this movement. Oikumene, derived from the Greek word oikoumene, means “inhabited world”. In this context, the ecumenical movement aims to unite churches to witness the Gospel together in a complex and diverse world. However, the implementation of this movement is not free from various dynamics and challenges, especially in interfaith relations. One of the main challenges is the differences in theology, tradition and liturgy between churches, which become internal obstacles to realizing complete unity. Churches in Indonesia often face difficulties in reaching agreement on common issues, such as evangelism, social services, and approaches to interfaith dialog. On the other hand, external challenges arise from the dynamics of interfaith relations in Indonesia, which are often characterized by tensions, stereotypes, and even conflicts. Government policies related to religion, such as the regulation of houses of worship, also often put churches in a difficult position, thus affecting their efforts to unite.Nevertheless, the ecumenical movement in Indonesia still plays a significant role in promoting interfaith dialogue. By emphasizing the importance of cooperation on social issues, such as justice, peace and poverty alleviation, the movement is able to serve as a bridge between Christian communities and other religions. The role of organizations such as the Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) is very important in realizing constructive dialogue. Through this approach, ecumenism is not only an internal effort of the church to unite, but also a contribution of Christians to interfaith harmony in Indonesia.
keywords: The Oikumene Movement in Indonesia and interfaith challenges
References
Arifianto, Yonatan Alex. “Menumbuhkan Sikap Kerukunan Dalam Persepektif Iman Kristen Sebagai Upaya Deradikalisasi.” Khazanah Theologia 3, no. 2 (2021): 93–104.
Aritonang, Arthur. “Peran Sosiologis Gereja Dalam Relasi Kehidupan Antar Umat Beragama Indonesia.” TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) 9, no. 1 (2019): 69–102.
Bilo, Dyulius Thomas. “Korelasi Landasan Teologis Dan Filosofis Dalam Pengembangan Prinsip Dan Praksis Pendidikan Agama Kristen.” Phronesis Jurnal Teologi dan Misi 3, no. 1 (2020): 1–22.
Ch Gosal, Riedel. “Sejarah Ekumene GMIM Tahun 1934-1980.” Titian Emas 2020, no. 1 (2020): 73–98.
Darussalam, Ahmad, and Muhammad Ferryandhi. “Peran Pemimpin Agama Dalam Memfasilitasi Dialog Antaragama Untuk Moderasi Beragama.” AL-Ikhtiar: Jurnal Studi Islam 1, no. 2 (2024): 147–156.
Erwin Bunga Sapan. “Oikumene: Kehidupan Oikumene Gereja Toraja Dengan Gereja Pentakosta Di Indonesia.” Copyright© 2, no. 1 (2021): 59. http://kamasean.iakn-toraja.ac.id.
Krismiyanto, Alfonsus, and Rosalia Ina Kii. “Membangun Harmoni Dan Dialog Antar Agama Dalam Masyarakat Multikultural.” Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) 6, no. 3 (2023): 238–244. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/18822.
Layuk, Risto Rengnge’, Elsa Putri Matangkin, Putri Ayu Lestari, Yuyun, and Kalvin Oyksel Wuisan. “Prinsip Kepemimpinan Kristen Dalam Meningkatkan Efektivitas Organisasi Gereja.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. 2, no. 1 (2019): 210–221.
Pokhrel, Sakinah. Gerakan Kerukunan Hidup Beragama. Αγαη. Vol. 15, 2024.
Ridwan, S Pd. Tingkat Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Menjalin Kerukunan Umat Beragama. CV. Azka Pustaka, 2021.
Saragih, Erman Sepniagus. “Fungsi Gereja Sebagai Entrepreneurship Sosial Dalam Masyarakat Majemuk.” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 5, no. 1 (2019): 12–23.
Soffi, Dewi Ariyanti. “Dialog Lintas Iman: Upaya Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Membangun Kehidupan Toleransi Umat Beragama.” WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter 7, no. 2 (2023): 176–192.
Subkhi Mahmasani. “View Metadata, Citation and Similar Papers at Core.Ac.Uk” 2 (2020): 274–282.
Talan, Yesri Esau. “Integrasi Konsep Calvinisme ‘Irresistible Grace’ Dan ‘Predestinasi’ Ditinjau Dari Teologi Kristen Dan Implementasinya Bagi Gereja Masa Kini.” SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2020): 188–204.
Tatang, Josep, and Victor Deak. “Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Memelihara Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Di Indonesia.” Formosa Journal of Multidisciplinary Research 1, no. 5 (2022): 1185–1196.
Telaumbanua, Hendrikus. “Identitas Dan Nasionalisme Komunitas Kristen Di Indonesia: Tinjauan Pemikiran Th. Sumartana Dan Implikasinya Bagi Pelayanan Kaum Muda.” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 13, no. 1 (2012): 78–98.
Waruwu, Christien Sekar Mawarni, Sri Ulina Karokaro, Aris Katanga Mbuha Jarang, and Herles Babawat. “Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk: Membangun Kepemimpinan Dan Nilai-Nilai Kristen.” Inculco Journal of Christian Education 4, no. 2 (2024): 123–138.
Yasin, Taslim HM. “Membangun Hubungan Antar Agama Mewujudkan Dialog Dan Kerjasama.” Jurnal Substantia 12, no. 1 (2011): 85–91.
“Resilensi Masyarakat Melawan Radikalisme;Aksi Damai Dalam Lonflik Agama,” n.d.