Kasih Radikal Lukas Untuk Mengatasi Ekstremisme Agama

Authors

  • Eni Marlina Sihombing Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Ncihur Fronika Solin Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Harjaya Situmeang Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Yersi Berutu Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.61132/sabar.v2i1.493

Keywords:

extremism, radical, peace

Abstract

religious extremism often arises from a narrow understanding of religious teachings, which leads to hatred and violence. leading to hatred and violence. This article examines how the teaching ofradical love in the Gospel of Luke can be a solution to overcome religious extremism. religious extremism. Radical love in Luke teaches the importance of loving enemies, accepting unconditionally, and promoting peace. This teaching has three main functions: encouraging change in individuals and society, reducing tensions between groups, and replacing hatred with love.As such, Luke's radical love becomes a practical approach to create peace and reduce conflicts brought about by extremism in society.

References

Asrori, S. (2019). Mengikuti panggilan jihad; argumentasi radikalisme dan ekstremisme di Indonesia. JURNAL AQLAM-Journal of Islam and Plurality, 4(1), 118–121.

Cahyani, D. (2022). Fenomena ekstremisme melalui dasar ajaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Pontianak.

Chen, M. (2012). Kerajaan Allah sebagai inti kehidupan dan perutusan Yesus. Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi Stf Driyarkara, 11(2), 233–250. https://doi.org/10.36383/diskursus.v11i2.143

France, R. T. (2009). Yesus Sang Radikal. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Gede, O., Siswadi, A., Candrawan, I. B. G., & Puspadewi, I. D. A. (2024). Membangun nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat plural: Sebuah pendekatan filsafat agama. Widya Aksara, 29(2), 1–13.

Jalil, A. (2021). Aksi kekerasan atas nama agama. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan, 9(2), 220–234. https://doi.org/10.36052/andragogi.v9i2.251

Nopriansyah, W., & Faizal, M. (2023). Penguatan pemahaman agama dalam menangkal pemahaman radikalisme, ekstremisme dan jihadi di perguruan tinggi. AKM: Aksi Kepada Masyarakat, 4(1), 143–152. https://doi.org/10.36908/akm.v4i1.767

Purwanto, E. (2019). Meneropong ketimpangan sosial ekonomi masyarakat Yahudi pada zaman Yesus melalui lensa teori sosial. Universitas Bunda Mulia, Jakarta. https://doi.org/10.34307/b.v1i1.17

Rampengan, P. F. (2014). Implikasi perintah kasihilah musuhmu menurut Lukas 6:27-36. Tumou Tou, 1, 61–62.

Talan, Y. (2020). Mengkaji hakekat misi inklusif Yesus berdasarkan Injil Lukas dan aplikasinya bagi misi masa kini. Manna Rafflesia, 6(2), 200–219. https://doi.org/10.38091/man_raf.v6i2.116

Tanggerang, K. (2024). Mengajarkan kasih Kristiani di tengah keberagaman budaya dan agama. Manna Rafflesia, 1(4).

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Eni Marlina Sihombing, Ncihur Fronika Solin, Harjaya Situmeang, & Yersi Berutu. (2024). Kasih Radikal Lukas Untuk Mengatasi Ekstremisme Agama. Sabar : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Dan Katolik, 2(1), 137–144. https://doi.org/10.61132/sabar.v2i1.493